Header

Sunday, July 6, 2025

Gagal Ginjal pada Usia Muda di Vietnam Meningkat, Dokter Ungkap Kebiasaan Pemicunya

KOMPAS.com - Penyakit gagal ginjal semakin meningkat di kalangan generasi muda di Vietnam.

Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak lagi berfungsi dengan ideal untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dalam darah.

Data Kementerian Kesehatan di Vietnam menunjukkan, lebih dari 10 juta orang di sana menderita penyakit gagal ginjal. Dari jumlah tersebut, sekitar 26.000 orang mengalami gagal ginjal stadium akhir dan memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal secara teratur.

Data itu juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien di usia muda. Sebagian besar dari mereka didiagnosis ketika kondisi gagal ginjal sudah serius. Dikutip dari Vietnam News, departemen ginjal buatan di Rumah Sakit Cho Ray di HCMC mencatat, dalam tiga bula pertama 2024, sebanyak 450 pasien menjalani dialisis rutin, 15 persen dari mereka berusia di bawah 35 tahun dengan diagnosis gagal ginjal. Lantas, apa penyebab kasus gagal ginjal meningkat di kalangan anak muda Vietnam? 

Baca juga: 4 Teh Herbal yang Sebaiknya Dihindari Penderita Gagal Ginjal Menurut Pakar Nutrisi Kebiasaan pemicu gagal ginjal Wakil kepala departemen nefrologi dan urologi Dr. Nguyen Van Thanh mengonfirmasi tingginya kasus gagal ginjal di kalangan generasi muda. 

Di Rumah Sakit Umum Duc Giang Hanoi, misalnya, dokter melaporkan bahwa dalam 5 tahun terakhir, jumlah pasien muda yang mengalami gagal ginjal stadium akhir dan memerlukan dialisis rutin telah meningkat sebesar 5-10 persen. Thanh mengatakan, penyebab gagal ginjal menyerang generasi muda karena penyakit seperti glomerulus, batu saluran kemih, dan infeksi. 

Baca juga: Mahasiswa Gagal Ginjal akibat Konsumsi Minuman Energi agar Bisa Belajar hingga Larut Malam Namun, dia berkata, faktor utama yang memicu terjadinya gagal ginjal adalah gaya hidup yang tidak sehat. "Gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya, ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik, kurang tidur, kebersihan yang buruk, asupan air yang tidak memadai, seringnya retensi urine, penggunaan alkohol dan tembakau yang berlebihan," kata dia, dikutip dari VN Express. "Juga karena konsumsi garam yang tinggi, asupan daging, gula, makanan yang digoreng, dan makanan olahan yang berlebihan, serta penggunaan narkoba yang tidak diatur," imbuhnya. 

Baca juga: Cerita Sema, Derita Gagal Ginjal Stadium 5 di Usia 32 Tahun, Sempat Tak Nafsu Makan Berbulan-bulan Salah satu pasien bernama Duy (23) didiagnosis mengalami gagal ginjal stadium akhir. Perempuan yang masih duduk di bangku kuliah itu tidak percaya lantaran dirinya masih belia. Namun, dia tidak menampik bahwa selama ini telah menjalani pola makan dan tidur yang tidak teratur. 

Setahun yang lalu, Duy telah didiagnosis menderita penyakit ginjal kronik stadium IV. Namun, karena sibuk mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan, dia tidak rutin memeriksakan diri dan berobat. Baca juga: Dari Hamdan ATT Meninggal, Ketahui Ini Macam Komplikasi Penyakit Ginjal… Duy bahkan telah berhenti minum obat selama dua tahun. Ia juga kerap mengonsumsi makanan olahan yang instan, seperti mi instan pedas, gorengan, minum minuman ringan, dan teh susu setiap hari. Pria itu sering begadang dan makan pada larut malam, seperti pukul 2-3 pagi. 

Belakangan, Duy mengeluhkan mudah lelah dan sering mual, sehingga memutuskan memerik rumah sakit untuk memeriksakan diri. Hasilnya, dokter mengatakan bahwa fungsi ginjalnya sudah memburuk dan berada pada stadium akhir. Saat ini, Duy hanya bisa terbaring di rumah sakit dan menerima dialisis sebanyak tiga kali dalam seminggu. Baca juga: Tanda-tanda Gagal Ginjal di Kepala, Kulit, Perut, dan Kaki, Jarang Disadari Gejala gagal ginjal stadium awal 

Sementara, Hoai (20), pasien gagal ginjal lain yang masih berusia muda juga mengaku kerap mengonsumsi makanan olahan. Mahasiswa yang mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai desain grafis itu hidup dalam rutinitas belajar pada siang hari lalu bekerja malam hari. Demi bertahan hidup dalam kondisi yang sibuk itu, Hoai sering makan makanan cepat saji, seperti roti, sosis, dan mi instan. Kopi yang kental juga selalu ada di samping laptopnya. Ia mengaku hanya minum air putih ketika merasa sangat haus. Awalnya, Hoai mengaku tidak menyangka dirinya akan mengalami gagal ginjal karena masih berusia belia. 

Baca juga: Tak Sadar Dehidrasi, Lansia Ini Alami Gagal Ginjal, Berikut Gejala Awalnya Namun, suatu hari dia merasakan nyeri saat buang air kecil dan sempat mengira sedang stres. Akhirnya, ia membeli antibiotik di apotek. Mahasiswa itu kembali merasakan gejala aneh lainnya. Dia merasa mual, kelelahan, insomnia, dan penurunan fungsi indra pengecap. Hoai akhirnya memeriksakan diri ke Rumah Sakit Universitas Kedokteran Hanoi dan didiagnosis mengalami gagal ginjal stadium akhir. 

Baca juga: Dari Hamdan ATT Meninggal, Apa Penyakit Ginjal Berisiko Besar Sebabkan Kematian? Kasus gagal ginjal di Vietnam tercatat mencapai lebih dari 10 juta, 12,8 persen di antaranya adalah orang dewasa. Sekitar 8.000 kasus baru juga dilaporkan setiap tahunnya, dengan 800.000 pasien memerlukan dialisis. Namun, hanya ada 5.500 mesin dialisis di negara itu, sehingga hanya 33.000 pasien yang mampu mendapatkan layanan tersebut. Artinya baru 30 persen dari total kasus yang bisa menerima layanan dialisis.


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Gagal Ginjal pada Usia Muda di Vietnam Meningkat, Dokter Ungkap Kebiasaan Pemicunya Rating: 5 Reviewed By: Jass

Popular Posts

Scroll to Top